PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Pengertian Perpustakaan Sekolah


1.  Pengertian Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar penting dalam proses pembelajaran. Menurut UU Perpustakaan No.43 2007 : “Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.”
Dalam UU Perpustakaan No.43 tahun 2007 pasal 20 :  Perpustakaan terdiri atas:
a. Perpustakaan Nasional;
b. Perpustakaan Umum;
c. Perpustakaan Sekolah/Madrasah;
d. Perpustakaan Perguruan Tinggi; dan
e. Perpustakaan Khusus.
“Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang  berada di lingkungan sekolah, bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan bertugas untuk melayani sivitas akademika sekolah tersebut”. (Arif Surochman, 2007:2)

2.      Tujuan dan Manfaat Perpustakaan Sekolah
Ibrahim Bafadal (2009 : 5) menyebutkan bahwa penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu siswa dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Pawit M. Yusuf & Yaya Suhendar (2007 : 3) menyebutkan tujuan didirikannya perpustakaan tidak  terlepas dari tujuan diselenggarakannya pendidikan sekolah secara keseluruhan, yaitu memberikan  bekal kemampuan dasar kepada siswa, serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan menengah.
Manfaat perpustakaan sekolah menurut Ibrahim Bafadal (2009 : 5) adalah sebagai berikut :
1.    Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan siswa terhadap membaca.
2.    Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.
3.    Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya siswa dapat belajar dengan mandiri.
4.    Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca.
5.    Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa.
6.    Perpustakaan sekolah dapat melatih siswa untuk bertanggung jawab.
7.    Perpustakaan sekolah dapat memperlancar siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah.
8.    Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber-sumber pengajaran.
9.    Perpustakaan sekolah dapat membentuk siswa, guru-guru dan staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3.      Fungsi Perpustakaan Sekolah
Ibrahim Bafadal (2009 : 6) menyebutkan bahwa perpustakaan sekolah itu merupakan sumber belajar, karena kegiatan yang paling tampak pada setiap kunjungan siswa adalah belajar, baik belajar masalah-masalah yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran yang diberikan di kelas, maupun buku-buku lain  yang tidak berhubungan langsung dengan mata pelajaran yang diberikan di kelas. Apabila ditinjau dari sudut tujuan siswa mengunjungi perpustakaan sekolah, maka ada yang tujuannya untuk belajar, untuk berlatih menelusuri buku-buku perpustakaan sekolah, untuk memperoleh informasi, bahkan ada yang tujuannya hanya untuk mengisi waktu senggang atau sifatnya rekreatif.
Beberapa fungsi perpustakaan sekolah menurut Ibrahim Bafadal (2009 : 6) adalah sebagai berikut.
a.  Fungsi Edukatif
Segala fasilitas dan sarana yang ada pada perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolanya banyak membantu para siswa sekolah untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan, sehingga di  kemudian hari para siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya lebih lanjut.
b.  Fungsi Informatif
Mengupayakan penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat memberikan informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru.
c.  Fungsi Rekreasi
Fungsi ini bukan merupakan fungsi utama dari dibangunnya perpustakaan sekolah, namun hanya sebagai pelengkap saja guna memenuhi kebutuhan sebagian anggota masyarakat sekolah akan hiburan intelektual.
d.  Fungsi Riset dan Penelitian
Koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana.

4.      Tugas/Kegiatan Perpustakaan Sekolah
Pawit M. Yusuf & Yaya Suhendar (2007 : 7) menyebutkan bahwa : Terdapat tiga kegiatan utama dari perpustakaan sekolah, yaitu kegiatan  penghimpunan, pengolahan dan penyebarluasan segala  macam informasi pendidikan kepada para siswa dan guru. Secara lengkap ketiga kegiatan utama perpustakaan sekolah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
  • 1. Menghimpun atau mengumpulkan, mendayagunakan, memelihara dan  membina secara terus menerus bahan koleksi atau sumber informasi (bahan pustaka) dalam bentuk apa saja, seperti buku, majalah, surat kabar dan jenis koleksi lainnya.
  • 2. Mengolah sumber informasi yang telah disebutkan di  nomor 1 dengan menggunakan sistem dan cara tertentu, sejak dari bahan-bahan tersebut datang ke perpustakaan sekolah sampai kepada siap untuk disajikan atau dilayankan kepada para penggunanya yakni para siswa dan guru di lingkungan sekolah yang bersangkutan. Kegiatan ini  antara lain meliputi pekerjaan penginventarisasian, pengklasifikasian atau penggolongan koleksi, pengkatalogan, pelabelan, pembuatan alat pinjam dan lain-lain
  • 3. Menyebarluaskan informasi atau bahan-bahan pustaka  kepada segenap anggota yang membutuhkannya sesuai dengan kepentingannya yang berbeda satu sama lain. Termasuk ke dalam kegiatan ini adalah pelayanan referensi dan informasi, pelayanan peminjaman koleksi, pelayanan promosi, pelayanan bimbingan kepada pembaca dan sebagainya termasuk pelayanan kepada para siswa dan guru dalam rangka mencari informasi yang berkaitan dengan bidang minatnya.

5.      Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dalam Hubungannya  dengan Peningkatan Hasil belajar
Perpustakaan memiliki peranan penting dalam dunia  pendidikan. Hubungan perpustakaan dengan dunia pendidikan dapat dilihat dari pendekatankelembagaan. Baik perpustakaan dan lembaga pendidikan keduanya memiliki tugas yang sama, yaitu menyebarkan informasi. Dian Sinaga (2009 : 15) menyatakan bahwa “upaya penyelenggaraan perpustakaan sekolah merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar”. Perpustakaan sekolah yang terorganisasi secara baik dan sistematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar di sekolah dimana perpustakaan itu berada. Hal ini terkait dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode-metode belajar mengajar yang dirasakan tidak dapat dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan.
Dengan adanya sumber belajar dan sarana yang memadai di sekolah yang bersangkutan, maka diharapkan para siswa dan juga masyarakat sekolah lainnya  dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang positif dan produktif, dengan demikian diharapkan dapat membantu siswa berprestasi tinggi  dan menguasai ilmu  pengetahuan yang diperoleh di sekolah. 
Pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar yang dapat dilakukan oleh siswa antara lain sebagai berikut :
1.  Mencari informasi dari referensi buku selain buku yang dipakai di kelas.
2.  Melatih kemampuan belajar mandiri.
3.  Sebagai sarana belajar kelompok.
4.  Sebagai tempat mengisi waktu luang di saat istirahat.
Bloom membagi domain kognisi dalam 6 tingkatan, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintetis dan evaluasi. Keenam tingkatan tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.Sebelum siswa dapat menerapkan ilmu yang mereka punya, terlebih dahulu mereka harus mengingat ilmu yang mereka peroleh dengan membaca, setelah itu mereka menginterpretasikan ilmu tersebut dan dapat menggunakannya sebagai pemecahan masalah.
Mengutip dari Teori Belajar R. Gagne, tujuan mata  pelajaran adalah menghasilkan kemampuan intelektual dan keterampilan motorik. Kemampuan intelektual diperoleh dari pemahaman konsep.Pemahaman konsep yaitu memahami suatu kemampuan mengerti, mengubah informasi ke dalam bentuk yang lebih bermakna. Pemahaman konsep akan diperoleh oleh siswa dengan rajin membaca dan perpustakaan sekolah dapat melatih siswa untuk membiasakan diri membaca. Dengan memahami konsep akan mudah terjadinya transfer. Jika siswa telah benar-benar memahami konsep, maka keterampilan motorik akan mudah dihasilkan. Siswa akan lebih memahami bagaimana menggunakan konsep-konsep yang mereka pahami untuk  diterapkan sebagai pemecahan masalah.      
 Dengan demikian, dengan memanfaatkan perpustakaan  sekolah secara optimal, maka siswa akan terbiasa membaca sehingga  tujuan pembelajaran yaitu kemampuan intelektual dan keterampilan motorik pun dapat tercapai. 

Sumber Bacaan
Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Arends, Richard, I. 1997. Classroom Instruction and Management. New-York: McGraw-Hill.
Ibrahim, Muslimin, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press.
------- dan Muhammad Nur. 2005. Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: University Press.
Hamalik, Oemar (2001) Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Bandung: Tarsito
Kasdi, S. Dan Muhammad Nur. 2000. Pengajaran Langsung. Surabaya: University Press.
Khabibah, S. 2006. “Pengembangan Model Pembelajaran Matematika dengan Soal Terbuka untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa SD” .Disertasi. Surabaya: Program Pascasarjana Unesa.
Komarudin. 2005. “Langkah-langkah Praktik Belajar Pengetahuan Sosial/Pembelajaran Portofolio”. Makalah Disampaikan pada Pendidikan dan Pelatihan Fasilitator Guru Bidang Studi IPS MTs Tingkat Nasional, Diselenggarakan oleh Balitbang Agama dan Diklat Keagamaan Depag RI.
Lincoln, Yvonna S., and Guba, Egon G. 1985.Naturalistic Inquiry.
London: Sage Publications.
Muhibbin Syah, 2005. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosda Karya,
Mulyono, Abdurrohman.  1999. Pendidikan Bagi anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Nana Sudjana, (1989: 140)Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru.
Oemarjati, Boen S. 1996. “Dengan Sastra Mencerdaskan Siswa” dalam Sumardi (ed). Berbagai Pendekatan dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Rahadi, Aristo. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Slameto. (2010).  Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :  Rineka Cipta
Sudjana (1989), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosda Karya
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Surabaya: Prestasi Pustaka Publisher.
Uzer, Moh. Usman dan Setiawati, Lilis.(1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar (Bahan Kajian PKG, MGBS, MGMP). Bandung: Rosdakarya.
Winarno Surakhmad (1980:25). Interaksi Belajar Mengajar, Bandung: Jemmars
Woods, D. 1985. “Problem-Based Learning and Problem Solving” in D. Boud (ed). Problem-Based Learning for Professions. Sydney: HERDSA.



= Baca Juga =




1 Comments

Previous Post Next Post