CARA MEMPEROLEH DAN MENGGUNAKAN KKS KIP DAN KIS

Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan empat program keluarga produktif dan "tiga kartu sakti", masing-masing Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan  Kartu Indonesia Sehat (KIS). Program membangun keluarga produktif terdiri dari 4 (empat) hal, yaitu: Simpanan Keluarga Sejahtera, yaitu merupakan bantuan non tunai melalui pembukaan rekening simpanan bagi masyarakat kurang mampu melalui Kartu Keluarga Sejahtera yang disertai dengan SIM Card untuk Layanan Keuangan Digital (LKD). Penciptaan Kegiatan Produktif Keluarga, yang merupakan aksi pembentukan kelompok usaha untuk menjalankan kegiatan produktif. Kartu Indonesia Pintar, yang merupakan mekanisme pemberian dana tunai bagi anak sekolah dari keluarga kurang mampu menggunakan Kartu Indonesia Pintar. Kartu Indonesia Sehat, yang merupakan pemberian jaminan kesehatan melalui BPJS Kesehatan bagi masyarakat kurang mampu.

Cara memperoleh masing Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP)dan  Kartu Indonesia Sehat (KIS) pada tahap awal adalah dengan menukarkan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) aktif atau bukti memiliki Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dengan paket Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP)dan  Kartu Indonesia Sehat (KIS). Warga dapat menunjukkan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) aktif ke kantor pos untuk mendapatkan tiga kartu di atas. Bila kartu KPS hilang, Warga dapat menunjukkan kartu identitas lain dan surat keterangan dari kepala daerah atau lurah setempat.

Setelah kartu KPS dan identitas lainnya diserahkan kepada petugas pos. Petugas akan melakukan pengecekan. Apabila data telah valid petugas akan memberikan KKS, KIS, Sim Card yang berisikan uang elektronik dan KIP serta tanda bukti serah terima untuk ditandatangani. Sim card yang diberikan petugas bertujuan untuk mengecek nominal uang tiap masyarakat yang tersimpan di KKS. 

Jumlah kartu juga akan disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga. Misal, untuk satu keluarga dengan anggota seorang bapak, ibu, dan dua anak usia sekolah, akan diberikan satu KKS, empat KIS, dan dua KIP. Apabila  anak yang masih bersekolah belum menerima KIP, maka orang tua cukup membawa identitas diri/KTP dan KKS, ke pihak sekolah, dan pihak sekolah akan meneruskan data itu ke dinas pendidikan hingga kementerian pendidikan.

Nomor telepon di SIM card berfungsi ganda sebagai nomor rekening untuk penyaluran simpanan keluarga sejahtera (KKS). Setiap keluarga mendapat sejumlah dana per bulan yang disalurkan melalui nomor rekening tersebut. Menurut Mensos pencairan dana akan dilakukan secara konsisten menggunakan e-money. Dana bantuan akan secara langsung dikirim ke rekening ponsel masing-masing tanpa melalui perantara pejabat-pejabat daerah. Jika warga ingin mengambil dana tersebut secara tunai, mereka bisa datang ke kantor pos atau ke bank atau ke beberapa agen yang ditunjuk nantinya seperti minimarket atau sejenisnya

Waktu dan pelaksanaan penukaran Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dengan paket Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan  Kartu Indonesia Sehat (KIS) tentunya tidak semudah yang dibayangkan. Petugas akan menentukan Waktu dan pelaksanaan penukaran Kartu Perlindungan Sosial (KPS) apabila segala telah siap. Biasanya pemberitahuan pelaksanaan penukaran akan diberitahukan melalui aparat kecamatan, aparat desa atau kelurahan. Jadi bagi masyarakat yang belum menukarkan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) cari informasi waktu penukarnyaan melalui aparat pemerintahan terdekat, yakni aparatur desa atau kelurahan.

Bagimana pencairan Kartu Indonesia Pintar atau KIP.  Anak pemegang KIP dapat  mencairkan dana di bank atau kantor pos yang  sudah  ditetapkan dengan menunjukkan kartu KIP. Tentunya mungkin akan disertai syarat tambahan seperti keterangan aktif dari sekolah atau pondok pesantren.

Lalu bagaimana mekanisme pencairan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk wilayah terpencil yang tidak terdapat akses bank maupun sinyal handphone atau bagi masyarakat yang Gagap Teknologi alias GAPTEK. Sampai saat ini, penulis belum mendapat penjelasan terkait ini. Mudah-mudahan ke depan pemerintahan akan memberikan solusi cara pencairan dana Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) bagi mereka yang berada di derah terpencil atau bagi masyarakat yang tidak paham terhadap hal-hal yang bernuansa digital. Kita yakin pemerintah akan memperhatikannya. 


Uptode informasi terkait Pencairan Dana Bantuan KIP ATAU BSM 2015 Direncanakan Bulan Juni 2015. Kabar gembira bagi pelajar SD/MI, SMP/MTS, SMA dan sederajat, Dana Bantuan KIP atau BSM Tahun 2015 direncanakan Cair Bulan Juni 2015. Dana bantuan pendidikan melalui Kartu Indonesia Pintar hingga saat ini belum dapat dinikmati peserta didik namun Menos menjanjikan Dana tersebut cair bulan Juni 2015. Dana itu  diharapkan dapat mengurangi beban orang tua siswa yang akan menghadapi tahun ajaran baru pada Bulan Juli mendatang.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa sebagaimana dimuat dalam http://news.metrotvnews.com/ menjanjikan pencairan dana pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau BSM dapat dilakukan pada Bulan Juni 2015. Penegasan itu disampaikan Khofifah setelah membuka konfrensi nasional kesejahteraan sosial, di Kota Padang, Sumatra Barat, Minggu (19/4/2015).

Khofifah mengungkapkan, keterlambatan pencairan uang KIP karena harus menunggu Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Perubahan. Selain itu pihaknya masih melakukan proses lelang untuk pembuatan KIP. Saat ini Departemen Sosial sedang melakukan validasi data penerima KIP. Validasi data ditargetkan selesai 29 April 2015.

Penerima KIP di tanah air mencapai 21,9 juta anak. Dengan rincian,  anak yang sekolah di bawah Departemen Agama 4 juta anak dan 17, 9 juta anak di Kementerian Pendidikan Nasional. Penyaluran KIP tersebut tidak memandang sekolah formal maupun informal. Ini ditujukan kepada anak-anak dari keluarga tidak mampu. Syaratnya mereka harus pada usia sekolah, mulai usia 7 hingga 18 tahun.

Dalam menyalurkan Kartu Indonesia Pintar KIP (BSM) (termasuk jugaKartu Keluarga Sehat KKS) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) pemerintah memiliki target baru yakni buruh, petani, nelayan, dan pesantren.

Demikian terungkap dalam rapat koordinasi penyaluran KKS, KIS dan KIP bulanm April 2014 di Kementerian Sosial (Kemensos). "Semua itu induknya ada di KKS, ini kan data makro. Semuanya sedang tahap validasi data," jelas Mensos Khofifah Indar Parawansa.

Sebelumnya pada pertemuan itu sebagaiman di informasikan dalam http://nasional.inilah.com, Kemendikbud memberikan data bahwa ada 3,6 juta anak usia 6-21 tahun yang tidak terafiliasi dengan unit pendidikan.

"Inilah yang sedang dicari supaya mereka mau sekolah lagi, atau paling tidak mereka bisa ikut kejar paket baru kembali ke sekolah," ujar Menteri Khofifah.

Jumlah tersebut juga termasuk para santri madrasah atau setingkat yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah. Rencanya Kemensos akan menggelar rakor lanjutan terkait validasi data tersebut kepada dinas sosial dan dinas pendidikan setempat dalam waktu dekat.

"Kita harus cepat melakukan (validasi data), sehingga semua anak di Indonesia mendapatkan perlindungan sosial melalui Kartu Indonesia Pintar," pungkasnya.


Dana Bantuan KIP atau BSM Tahun 2015 direncanakan Cair Bulan Juni 2015, karena pada Juli sudah memasuki tahun ajaran baru. Dikhawatirkan, jika bantuan ini meleset dari yang dijadwalkan akan menurunkan minat peserta didik untuk kembali ke sekolah. 

= Baca Juga =


5 Comments

Previous Post Next Post